Tersesat di Alam Lelembut

Ditulis Oleh Veren Fortun Friday, 01 May 2009

Cerita ini merupakan pengalaman pribadi penulis saat pertama belajar
ilmu terawangan. Supaya lebih hidup penulis dipanggil " Aku ".
Berawal dari coba-coba, aku naik turun gunung mencari guru spritual
yang handal. Bahkan majalah kesayangan ini pun tak luput dari dahaga
akan ilmu ghaib. Aku terus mencari keberbagai tempat, mulai dari
memasuki hutan angker di punden-punden keramat, sungai, dan lain-lain
hanya untuk sekedar mengasah kemampuan diri yang kumiliki. Aku
ditemani oleh pak Asor, sebagai guru spritual. Tak jarang pepatah
bilang " Ilmu ginawuh kelawan lelaku " betul-betul dirasakan.
Sebagai Odi, seorang pemuda belia yang masih ngangsu kaweruh akan ilmu
yang dimiliki, aku tak pernah putus asa untuk terus menguji kemampuan.
Sehingga suatu hari pak Asor menyuruh Odi untuk pergi ke hutan, untuk
mencari tempat agar Odi bisa benar-benar merasakan kemampuan yang
dimiliki.
Malam pencarian pun tiba. Di suatu malam yang semakin mencekam, Odi
memulai perjalanan. Tampak langit begitu gelap, tetapi beberapa menit
kemudian sang dewi malam muncul dengna sinar terangnya. Aku mulai
memasuki hutan, berjalan setapak demi setapak dengan memegang sebuah
senter berukuran kecil yang kubawa diam-diam.
Hingga tiba-tiba.....
Brukkk!!! Aku terjatuh, tersandung sebuah batu, senterku jatuh entah
kemana. Kulihat ada sebuah batu yang menhalangi langkahku. Kakiku
terasa sakit, aku mencari senterku di sekitar batu yang membuatku
jatuh, tetap tidak kutemukan. Aku lelah mencari, akhirnya kuputuskan
terus melangkah walau tanpa senter. Aku tetap bertekad untuk
melanjutkan langkahku. Suasana semakin hening, yang terdengar hanyalah
langkah kakiku, suara-suara binatang malam yang terus menggoda
keberanianku, suara jangkrik yang berloncatan, suara kodok pun ikut
menemani, juga udara malam pun menyelimuti tubuhku. Sang dewi malam
pun tersenyum manja melihatku seorang diri menyusuri hutan, sinarnya
membantu memudahkan langkahkku. Pohon-pohon menjulang tinggi, udara
malam yang membuat tubuhku semakin kedinginan. Semua itu tidak
meruntuhkan langkahku. Aku berjalan setapak demi setapak, hingga
akhirnya aku berhenti di sebuah sungai yang dihiasi oleh air terjun
yang menjulang tinggi mengalir dengan derasnya. Tampak batu-batu besar
berada di situ, dan air terjun pun ikut menghiasi keindahan sungai
ini. Terdengar gemericik air yang berjatuhan, aliran sungai yang
jernih yang membuatku tak sabar untuk menyentuhnya. Aku duduk di atas
batu besar, bertepatan dengan mengalirnya air terjun dan mulai
berkonsentrasi. Aliran air terjun membasahi tubuhku. Aku duduk
bersila, memejamkan mata, sambil berkonsentrasi. Beberapa jam
kemudian, aku melihat sebuah sinar remang-remang. Aku terus mengikuti
sinar itu hingga semakin jelas berwarna putih, merah dan
kebiru-biruan, semuanya tercampur menjadi satu. Cahaya itu menarikku
sehingga kutemukan sebuah lorong kecil, semakin kudekati, tampak
semakin jelas hingga kumerasa seolah-olah aku sudah berada di dunia
yang berbeda.
Mungkin inikah alam hunian yang jadi penasaran kaum kebatinan..? Deg,
jantungku berdetak kencang, terlihat beberapa penampakan-penampakan.
Aku berusaha kontempelasi dengan penghuni di jagad ghaib
" Assalammu'alaikum ya ghaibitullah..." kataku.
Agak lama terdengar....
Hmmm, " Siapa kisanak...?"
" Ada keperluan apa mengusik alam kami....?", tegasnya dengan wajah
sangar. Terlihat aura merah yang pekat, wujudnya bagai gorila dengan
taring dan kuku-kuku tajam seolah-olah siap untuk mengoyak jantungku.
" Ma'af kisanak, saya hanya meminta izin berkunjung ke tempat ini,
sudikah kiranya kisanak bisa mengantarkan saya ke penguasa di sini,"
jawabku.
" Baiklah, aku patih Rekso, adi pati alam hunian bawah air diutus sang
putri Kencana untuk menyambutmu.
Konon tiap lokasi tempat pasti memiliki penguasa masing-masing.
Setelah beberapa meter berjalan lama, aku melihat banyak wujud-wujud
bangunan klasik yang berbeda, ada yang terbuat dari kayu, batu-batuan
mulia, sampai bahan yang tidak bisa ditemukan dimanapun. Aku berjalan
menyelusuri lorong-lorong, suasana agak berbeda terlihat samar tidak
begitu terang. Tampak juga wujud-wujud lelembut yang amat menyeramkan
dan menakutkan hati. Namun di sana memiliki aturan yang jelas sehingga
terlihat beberapa makhluk dirantai dan dicambuk, mungkin karena mereka
telah berbuat kesalahan. Andai aturan ini bisa diterapkan di alam
manusia. Aku terbayang beberapa koruptor yang berjalan bebas meski
telah menjual negara dan menggerogoti kekayaan rakyat.
Tiba saatnya aku sampai di sebuah bangunan yang megah terbuat dari
emas dan berlian. Mataku tertuju pada perwujudan yang luar biasa
agung. Jantungku berdebar kencang seolah-olah aku larut dalam
kegalauan hati. Tampak banyak prajurit dengan wajah yang menakutkan
berbaris di setiap sisi-sisi bangunan. Mungkin ini istana hunian,
pikirku. Tiba-tiba dadaku terasa sesak sekali, seolah-olah ada yang
menghantam kuat melalui energi dahsyat.
Ada apa ini....? Aku langsung melakukan aji langlang buana dan tapak
geni untuk menolak dan menjaga kemungkinan-kemungkinan yang terjadi.
Terlihat samar-samar sosok putri cantik dengan memiliki pancaran
wibawa yang agung. Aku agak tercekat ketika melihat pemandangan yang
janggal, yaitu terdapat mata diantara bagian anggota tubuh yang
lainnya, diantara kedua alis dan tangan-tangan yang agak panjang mirip
laba-laba raksasa.
" Aku penguasa wilayah ini, aku putri Kencana."
Sudah lama aku menunggu kedatanganmu. Tak terasa terjadi percakapan
panjang antara aku dengan putri Kencana tentang kejadian goro-goro
yang akan menimpa nusantara pertengahan tahun depan. Setelah itu, aku
diajak berkeliling di sekitar istana, sampai suatu ketika datang Ki
Ahmad, guru spritual pak Asor. Ki Ahmad mengajak aku kembali ke alam
manusia. Aku pun sadar ternyata selama ini aku sudah disesatkan oleh
penghuni ghaib dengan keindahan dan keseraman yang mempesona. Tidak
terasa aku hampir tersesat 9 hari, padahal aku merasa hanya 1 jam.
Dari pengalaman tersebut, kini aku semakin mantap dan hati-hati dalam
menyingkap tabir alam ghaib. Janganlah sekali-kali kita terlena oleh
kemewahan dan kemegahan yang tampak di alam ghaib, karena semua itu
bisa menyebabkan taruhan nyawa